Tuesday, December 29, 2009

Miss Betto Amilla Kapilando

Di sebuah denai kesunyian...
Di tengah lembaran keseksaan...
Di ambang satu penyeksaan...
Di rundung segala sebuah kepedihan...
Di belantara kesakitan...
Di muara kesuraman...
Di hening keparahan...
Di sini aku berdiri....

Aku menulis tulisan ini tanpa sebarang arah tujuan...
Sekadar mengikut gerak hati...
Sekadar mengikut tarian tangan...
Mata ku tidak sedikitpun melihat pada papan kekunci untuk menaip...
Aku hanya mengerling memandang satu arah...
Pandangan yang kosong...

Malam ini aku terasa seolah telah terjatuh kedalam sebuah lembah...
Lembah yang amat dalam...
Yang aku masih lagi sedang laju menghempas tanah...
Seolah angin yang aku nafaskan ini sungguh tersekat di kerongkong aku...
Malah kini menjadi musuhku...

Aku semakin laju menerjah ke darat...
Daya aku telah tiada lagi...

Seketika aku membelek status YM aku...
"Saying Goodbye to the person I LOVE and CARE the MOST"
Siapa yang aku maksudkan?

Jika dirujuk kembali pada post aku yang sebelum ini...
The person will be AQILAH...
Pada post Sebuah Lembaran...

Hari ini...
Beberapa ketika tadi...
Aku membuka laman Facebooknya...
Dan aku melihat sesuatu...
Ya, dia sudah sekali lagi berpunya...

Betapa aku rasa aku sungguh hina dalam hidupku...

Satu-satunya wanita yang paling aku sukai, paling aku ambil berat, paling aku cintai, paling aku harapkan, paling aku jaga, paling aku turuti...
Telah tidak memandang aku walau sebelah mata sekalipun...
Bukan sahaja telah memberi harapan palsu pada ku...
Malah setelah berkata memberi harapan dengan pelbagai cara, tidak ada setulus sedikit pun keberanian untuk memberitahu aku yang masih menanti...

Betapa aku tidak ada nilai disisinya...

Dan betapa aku masih mengharap....

-safwan-

Wednesday, December 9, 2009

The Quiet Thing, That No One Will Ever Know...

Aqilah, Ayesha, Dyana Ariana...

these three are the people that i used to hope to be my future special girlfriend...
my future wife...
my only one and my true one...

aqilah...
the sweetest girl....
with the cutest look ever...
the only girl that when i saw her, the world suddenly become empty...
the only living thing ever exist in it is just me, and she...

after a while, with years if hoping...
after waiting for the moment that i hope my dream come true...
after dying day by day missing and waiting for just a single word from her...
she still give me no hope...
something to live on...

and what i did?
i leave her for good...
though my heart still miss her....
though my mouth never fail to keep mentioning her name...
though my mind never stops remembering how sweet her face is...
i still leave her...
why?
coz i cannot bare this pain any longer...
i fear that she will reject me when i was really hoping for it...
even though, i will always dream of her...
my wish to God, is to just let she know how much i love her...
how much i want to be with her...
how much i missed her...
how much i want her by my side...
may it happen, by the grace of Him...

Ayesha...
after a while...when my dream of hoping to finally found someone is still on...
i too was hoping to be among her...
part of her life...
why?
because she is a well-educated...
a very religious girl...with strong attitude...
hard to impale...
she..who used to be my best GF...
now because of yet again i cannot face the rejection....
i leave her...
because i know she will never want me...
besides the fact that i never dream of her...

Dyana Ariana...
a sweet, sexy, and beauty Singaporean girl...
the latest one...
i dream of touching her...feel the softness of her skin with my hand...
i dream of kissing her...by the warm of her cheeks to my lips...
i dream of a hug with her...to share the heartbeat each by one...
i dream of many things with her...
the one with each one that will never come true...
she has everything that i ever hope for a woman...for a wife...
and yet, because at the same moment my status on FB is in a relation ship with someone...
she decided not to be the one who will cause something to happen...
something that actually always happen since the first day the relation exist...
and because of honoring her request...i decided to let her go...
for at least it will make it easier for her...
to forget me...
while i will still be staying here....
alone....
with such hatred in my heart...
with never a cure could heal...

for i hope, someone will come to me...
one bright day...
when i can feel the warmth of a hug again..
the tender of a kiss again...
the smooth of a touch...
and the specialty of LOVE...

-safwan-

Saturday, November 14, 2009

Epilog Aku......Seorang Playboy

Aku?
Playboy?
WTF....

jika benar aku seorang playboy, berkepit wanita bajingan akan ku kelilingi...
jika benar aku seorang playboy, tiada malam aku sunyi sendiri...
jika benar aku seorang playboy, tidakkan aku setia walaupun tertusuk duri...
dan...
jika benar aku seorang playboy, setiap wanita akan aku tiduri...

Friday, November 13, 2009

Sebuah Lembaran

Setelah aku memprivasikan kembali laman blog ini, baru aku terasa bebas untuk menulis...
Aku rasa, tiada siapa yang akan buka lagi tulisan aku, melainkan aku...
Kini, aku bebas untuk luahkan semua...

Terlalu banyak perkara yang bermain di fikiran aku...
Antara nama yang paling kerap keluar ialah Aqilah...
Aku rindukan suara dia...
Aku rindukan kemesraan dia...
Aku rindukan kemanjaan dia....

Maka aku coretkan kisah pertemuan aku dan dia...

2005

Kira-kira sebulan selepas aku mendaftarkan diri di maktab perguruan, batch aku diarahkan untuk menyertai sambutan kemerdekaan di Putrajaya...
dengan berat hati semua kena pergi...
maka pergilah kami dengan kekuatan seramai 2000 org pelatih dari semua maktab dari seluruh semenanjung malaysia...
semua menginap di persint 9 putrajaya...
berlatihlah kami di bawah bimbingan pak ngah...

tak perlu panjang cerita pasal ni...


30 Ogos 2005, kira-kira jam 9.00 malam

aku berborak dengan beberapa rakan guru pelatih dari MPIK yang aku kenal kat situ gak...
tak silap aku masa tu aku dengan kimy...
then kimy pun menggatal pergikat satu group perempuan... dan aku ikut dia...
sampai kat satu group tu... mata aku terpandang kat sorang perempuan...

kemudian aku terus berada dalam satu alam...
yang mana dalam alam tu yang wujud hanyalah aku dan dia...
dan pokok-pokok renek sekeliling...
taman-taman permainan kanak-kanak...
lampu-lampu tiang yang kekuning meninari samar malam...
tiada insan lain yang wujud...
mata aku hanya nampak dia...
telinga aku hanya dengar suara dia...
aku tak mampu nak berpaling dari wajah dia...

dia memperkenalkan dirinya...Bet...
hatiku berombak gelora...terlalu ingin bertemu dengannya...
esoknya mencari tapi tak berjumpa...
sekadar malam itu sempat bertukar no telefon...
dankertas yang diberinya pada aku masih aku simpan hingga hari ini..
walaupun nombor itu sudah tidak digunakannya lagi...

dan seingat aku..itulahkali pertama aku mengharungi pengalaman itu...
pengalaman terpaut hati dan terpikat pada pandangan aku yang pertama...
aku tidak dapat lupakan wajah dia malam tu..
aku tak kenal pun siapa disebelahnya..dan aku tidak peduli untuk kenal...
apa yang aku nampak..dan apa yang aku lihat..
hanyalah dia...

dia sangat istimewa untukku...
walaupun aku tiada nilai disisi dia...

-safwan-

Wednesday, September 30, 2009

Apple

apple yang aku nak kisahkan ini bukanlah epal...

bukan juga barangan elektronik berjenama apple...

"Apple" in adalah sejarah dalam hidup aku...

rasanya ada orang tahu siapa "Apple" ini...

dan kalau "Apple" sendiri membaca tulisan ini...

perlu aku nyatakan aku bukan berniat untuk memusnahkan hubungan sesiapa...

aku hanya nak benamkan sebuah lagi kisah dalam hidup aku...

aku tiada sesiapa untuk dikongsikan semua...

aku hanya ingin mengutip saki-baki dan tinggalan sebuah sisipan satu perjalanan...

yang pernah aku terokai dahulu...

aku tau "Apple" mampu faham...

di mana harus aku mulakan ya...?

aku sudah hampir-hampir lupa kisah ini...

.............

18 Julai 2005...

aku mula mendaftarkan diri menjadi seorang guru pelatih di maktab perguruan teknik

aku tak tahu nak cerita apa kat sini...

alkisahnya bulan merdeka tahun itu aku mesti pergi ke putrajaya untuk menjadi pasukan koir...

ia adalah satu latihan untuk menyambut hari kemerdekaan peringkat kebangsaan...

aku kenal "Apple" kat sini...

aku kenal bet kat sini...

aku kenal pa'an kat sini...

aku kenal ong siew boon kat sini...

dan ramai lagi yang aku kenal kt sini...

kisah ini tamat disini...

aku sekadar berkenalan dan tahu dari mana kami datang...

aku tau siapa "Apple"...

walaupun aku dan "Apple" tak rapat mana...

kami hanya tetap berkawan...

"Apple" dan aku bermula sejarahnya pada Aug 2006...

semuanya mukadimahnya adalah dalam bulan Ogos...

tarikh-tarikh bulan itu seperti 10, 16, 18, 22, 26, dan 31...

semuanya tercatat dalam kalendarku...

walaupun telah aku padamkan, aku masih boleh ingat...

dan semua susunan tarikh-tarikh itu membentuk sebuah segi tiga dalam kalender...

tak percaya cubalah...(hehe...)

dan tarikh 31 Aug 2006 itu menjadi tiangnya...

10 Aug 2006...

aku tak pernah pergi ke taman tasik permaisuri walaupun hampir setahun aku di MPTKL...

walaupun taman itu dekat saja dgn MPTKL...

dan tarikh ini aku mula melangkah kesitu...

dan yang menjemputnya ialah "Apple"...

aku kesana dengan "Apple"...

dan aku tak pernah lagi masuk ke situ sekarang...

aku hanya masuk dengan "Apple"...

setiap langkah aku ke sana...

aku bersama "Apple"...

dan langkah aku ke sana umapama...

a journey of a lifetime...

16 Aug 2006...

masa tu aku tau "Apple" tertekan...

"Apple" ada masalah...

"Apple" tengah tension dengan temannya ketika itu...

dan masa tu hanya aku yang "Apple" cari...

dan aku tak pernah keberatan untuk menemani dia...

aku bagai abangnya masa tu...

ke mana saja aku di ajak, aku tak pernah menolak...

pernah sekali kami ke HKL untuk ziarah nenek "Apple" kot...

aku tetap turut saja...

walaupun agak janggal aku di kalangan sedara-mara "Apple"...

tapi aku tak pernah nafikan aku suka tengok "Apple"...

dan aku tau aku mula jatuh hati pada "Apple"...

dan pada tarikh ini aku luahkan segalanya pada "Apple"...

"Apple" cuma suruh aku bersabar, beri dia masa untuk berfikir, dan...

dia tak mampu untuk menyayangi aku terus...

aku hanya akur...

dan "Apple" beri aku satu sinar, satu harapan dalam terputiknya hubungan itu...

18 Aug 2006...

aku balik ke kuantan...

macam biasa aku naik bas...

dan seperti lazimnya juga seperti hari-hari cuti biasa...

aku akan balik dengan "Apple"...

tiket bas itu juga masih aku simpan...

dalam bas Transnasional...

seat 5A dan 5B...

bas pukul 21.30 (9.30 malam)...

bernombor plat WPC 5806...

yang perlu dinaiki di Puduraya...

tiket bas itu kami sama-sama beli di kaunter Puduraya...

dalam bas itu....

aku tak ingin cerita apa yang berlaku dan apa perbualan kami...

itu rahsia antara aku dan "Apple"...

kalu "Apple" masih ingat lah...

tapi apabila bas sampai di Selesa Hillhomes...

jam dalam bas menunjukkan pukul 22.22 (10.22)...

aku dapat rasa "Apple" dapat menerima aku dalam hidupnya...

aku lantas bertanya...

dan seperti yang aku agak, "Apple" mengiakannya...

antara ayat aku yang paling aku ingati ialah...

"Inilah hadiah hari jadi abang yang paling hebat abang pernah terima,"...

dan aku nampak "Apple" senyum saja dalam samar-samar malam tu...

dan aku tak pernah lupa apa yang berlaku dalam bas itu...

sampai di kuantan, bapa "Apple" datang ambil dan aku hanya menapak... (haha...)

22 Aug 2006...

tarikh ini tak berapa ada kena mengena dengan kami...

ni tarikh hari lahir bapanya si "Apple"...

26 Aug 2006...

tarikh ini pula ialah tarikh aku genap berusia 21 tahun...

dan tentu sekali "Apple" akan wish...

tapi aku tak ingat apa yang dia tulis...

31 Aug 2006...

tarikh ni apa lagi...

merdeka lah...

dan malam tu aku berborak dengan "Apple"...

dan aku ingat aku berbual...

tapi aku tak ingat apa yang aku bualkan...

tapi perbualan yang amat bermakna...

tarikh-tarikh selepas ini bukan lagi dalam bulan Ogos...

antara tarikh yang paling aku ingat ialah 18 Oct 2006...

juga di taman tasik permaisuri...

sebelah stadium...

aku setkan dalam handphone aku sebagai "memorable ###"...

dan aku nampak air mata dia mengalir malam tu...

menangis terharu...

selepas dua bulan kami bersama...

aku ingat malam tu "Apple" pakai baju warna kuning...

tudung cream agaknya....

dan aku tak ingat apa-apa dah lepas tu...

ada sesuatu yang aku dah lupa sangat-sangat tarikhnya...

saat yang membuatkan dia dipanggil "Apple"...

aku tau dalam bas juga...

malam juga...

dan bahagia juga saat itu...

cuma tak telafaz dengan kata-kata...

dan sekarang mulalah sesuatu yang memeritkan...

kalau tak silap aku dalam Mac 2007...

itulah mulanya hubungan ini retak...

dan pecah...

aku terasa macam akulah yang bersalah...

kalaulah aku mampu bersabar sedikit...

dan sememangnya aku sepatutnya bersabar...

aku sepatutnya memujuknya sewaktu dia menagis masa tu...

akulah satu-satunya orang yang mampu mengesat air matanya masa tu...

aku gagal...

aku mohon maaf atas kegagalan aku masa itu...

aku terlalu emosional masa tu...

dua bulan aku tak berapa layan "Apple"...

dan aku tau dan aku yakin dua bulan itu dia berusaha memujuk aku...

aku pelik juga kenapa hati aku keras sangat...

sehinggalah dia minta kata putus akhirnya...

dan akulah orang yang bersalah yang meutuskan semuanya...

dah dua tahun berlaku semua tu...

"Apple" pun dah bahagia sekarang...

dua tahun jugak aku mencari apa puncanya aku jadi macam tu tiba-tiba...

dan sampai hari ini aku tak tahu...

dan dalam tempoh ini aku tak pernah mesej, telefon, tegur, sapa, mahupun senyum pada dia lagi...

jadi masakan ada suara berbunyi aku cuba mendekatinya kembali...

iye tak sahabat yang berbunyi...?

dua, tiga minggu kebelakangan ni, aku sentiasa ingatkan "Apple"...

aku rindukan "Apple" sangat-sangat...

sebab aku selalu sangat nampak "Apple"...

tapi aku takkan tegur "Apple"...

aku rasa "Apple" tak mahu ditegur aku...

teman "Apple" mesti tak suka...

lagipun aku pernah berada dalam situasi temannya...

dan temannya pernah berada dalam situasi aku...

aku tahu...

mungkin ini apa yang "Apple" katakan dulu sebagai berduka untuk tersayang bahagia...

muahahaha...(palotak aku...)

hurm...no telefon "Apple" pun dah lama aku padam...

tapi peliknya aku tak pernah lupa...

aku ingat sebutir-sebutir...

itulah yang berlaku pada aku dua minggu sudah...

aku rasa aku asyik ingatkan "Apple" kerana beberpa orang gadis yang cuba mengetuk pintu hati aku kembali...

tapi bulat-bulat aku tendang keluar...

jauh dari laman hati sekalipun...

aku tak tahu kenapa aku tak mampu untuk terima sesiapa...

mugkin kerana aku sedang menepati janji aku...

janji aku dulu ialah aku telah menutup pintu hati aku...

dan aku dapat menerima "Apple" kerana "Apple" sudah sememangnya berada di dalam...

namun...

disini saat aku menulis semua ni...

aku sudah mampu mencapai tahap keras hati...

hehe...

semua yang aku rindui tentang "Apple" tu aku rasa macam baru semalam berlaku...

setiap sentuhan tu aku rasa masih panas tangan aku...

aku terasa bagai hari ini baru 19 Aug 2006...

setiap kali aku nampak "Apple" senyum...

aku tahu "Apple" bahagia...

dan aku tahu aku tak perlu bersedih...

aku tahu aku tak cukup baik untuknya...

dan sebab itulah aku dan "Apple" tak boleh meneruskannya lebih dari Mac 2007...

dan aku harap temannya itu jauh lebih baik dari aku...

kerana dia terlalu pandai menilai aku...

ada beberapa barangan yang aku pernah dapat dan aku pernah beri...

aku pernah beri sekuntum bunga "carnation"...

dan sebuah frame berpasangan...

tak mahal pun...

dan aku pernah dapat sebuah kad berbentuk hati yang "Apple" buat sendiri...

serta sebuah kenangan...

itu yang paling mahal...

sebuah album dalam profile aku bertajuk "Apple"...

itu aku uploadkan...

tiket bas dua orang itulah tiket bas ke kuantan pada 18 Aug 2006...

seat 5A dan 5B...

dalam bas WPC 5806...

sebuah CD yang aku 'burn'kan...

dalamnya ada semua gambar-gambar kami...

video-video kami...

dan beberapa item lain...

kemeja hitam itu dapat masa aku dan "Apple" pergi shopping...

"Apple" beli baju dan kebetulan masa tu buy 1 get 1 free...

aku ambil satu sebab "Apple" tak tau nak ambil apa...

aku tak ingat kat mana...

KLCC kot...

frame biru dan merah itu adalah salah satu gambar dalam CD hijau tersebut...

aku berikan pada dia sempena apa aku tak ingat...

itu sahaja yang tiggal padaku...

selain sebuah kenangan yang terindah...

ia juga sebuah kisah klasik untuk masa depan...

dan aku berfikir lagi...

kenapa aku tulis semua ini...

aku nak "Apple" semula ke?

............

sahabat, aku tak berniat nak rosakkan hubungan orang...

aku tau ada yang menunggu aku...

aku juga ada komitmen sendiri...

sejak Mac 2007...

ada ramai yang aku cuba, tapi semua aku reject...

muahahaha.... (evil laugh...)

jadi siapa ya...?

akhir kata...

good luck dear "Apple"...

from "Strawberry"...

-safwan-

Tuesday, September 29, 2009

Bercumbu Bayangan… (29 0107H September 2009)

kecewa adalah makananku...

sakit adalah temanku...

luka adalah sahabatku...

sendiri adalah hidupku...

sunyi adalah iramaku...

malam yang memelukku...

siang aku dan lenaku...

hidup meninggalkanku...

mati menungguku...

tiada lagi gerunku...

tiada lagi tundukku...

Malam ini aku cuba mendengari melodi “Munajat Cinta”…

Cuba mengamati setiap bait dari liriknya…

Cuba menghayati setiap apa yang ingin disampaikan oleh Dewa dalam lagunya ini…


Dewa – Munajat Cinta

Malam ini, ku sendiri…

Tak ada yang menemani…

Seperti malam-malam…

Yang sudah- sudah…

Hati ini selalu sepi…

Tak ada yang menghiasi…

Seperti cinta ini…

Yang selalu pupus…

Tuhan kirimkan lah aku…

Kekasih yang baik hati…

Yang mencintai aku…

Apa adanya…

Mawar ini semakin layu…

Tak ada yang memiliki…

Seperti aku ini…

Semakin pupus…

-safwan-

Sunday, September 27, 2009

Bagaimana Aku Menghadapi Segalanya...

dalam cuti puasa baru-baru ini...
seorang wanita yang sedang mengalami kemurungan jiwa membuat satu panggilan...
aku angkat dan dia akui segalanya...
terus bertanya, bagaimana aku menghadapinya....
jawabku....

"the thing that you've lived with, is the thing you'll never live without. you just need to live it through."

aku pernah menyintai seorang wanita...
aku sangat-sangat menyintai dia...
tibalah satu hari di mana aku sedari aku dan dia tidak lagi bersama...
betapa aku menyesal...
tapi aku sudah tak mampu buat apa lagi...
maka aku memilih untuk terus hidup dengan kenanangan aku dan dia...
bukan terbayangkan dia...
atau meraih simpati sehingga aku tak mampu teruskan hidup aku lagi...
tapi kenangan itulah menjadi tauladan aku menempuh hari-hari akan datang...
ianya membentuk aku seperti aku hari ini...

itu sahaja pesan aku padanya...
bagaimana untuk diadaptasikan supaya kenangan itu tidak menjadi sesuatuyang memeritkan....
aku tiada jawapan yang spesifik....
tapi bagiku...
semuanya atas kekuatan mental...
sentiasa aku pesan pada yang meminta pesan dariku...
"positive thinking is the key to everything"
"always look at the bright side of everything"

walaupun masa ini aku masih tidak membuka tulisan ini pada sesiapa...
aku masih menulis apa yang aku katakan...
semoga satu hari ada yang membacanya...
dan dapat membantu sesiapa...

-safwan-

Tuesday, September 15, 2009

Satu Malam Seribu Pengajaran (24 0107H Jun 2009)

Alkisah maka bermulalah cuti sekolah, maka bakal guru ini pun turut bercuti di Kuantan. Daerah kelahiran. Rumah kelahiran. Tanah kelahiran. Takwim menujukkan cuti selama 3 minggu. Otak sudah mula ligat merancang itu dan ini, begitu dan begini. Namun bila tiba ketikanya, jasad mula bosan, dengan wang poket yang tidak seberapa, maka terbantutlah banyak perancangan.

Hendak tak hendak, kerjalah. Membantu teman menyiapkan lanskap rumah kakaknya. Dapatlah upah untuk perbelanjaan sara cuti. Rokok. Dan sebagainya...

Satu malam, ketika sudah terlelap pulang membanting tulang. Mata tercelik. Tak terlena pula. Jam masih awal. Malam masih muda. Dengan tiada arah tuju, pergilah aku ke Taman Esplenade aka Benteng. Termenung, teringat kisah bersama Wan Nordiah Azfar, kira-kira 6 tahun dulu...

Bosan kembali...

Tiba-tiba, teringat akan hobiku ketika berada di Kuantan bersama Encik Daud yang budiman sebelum beliau bekerja di Kuala Lumpur kini. “Power Kite”!

Maka terdetik hasrat hati untuk saja menziarahi “sifu” Power Kite kami di kedai satenya. Anding. Itu bukan namanya. Kedainya si Anding ini terletak di Jalan Wong Ah Jang. Sesiapa orang Kuantan, tentu tahu jalan ni ada apa yang paling popular. Ya, ‘Night Club’.

Aku pun pergilah ke kedai ni. Seperti biasa, dia akan membelanja 10 cucuk sate buatannya dengan reseipinya sendiri. Kadang-kadang aku rasa dia gila, tapi kekadang pula otaknya geliga. Maka terhasillah semua seperti dia hari ini. Dengan kedai sate dua cawangannya.

Sebelum-sebelum ini aku memang selalu habiskan masa di sini. Sambil bertemuramah dengan pekerjanya yang bernama Peah, juga bukan namanya. Antara topik paling hangat aku dan dia ialah “Pelacur Bawah Umur” yang bekerja di situ.

Terdetik pula hari itu aku beritahu Rashid aku nak tau semuanya pasal kehidupan kat sini. Maka banyaklah yang dia terangkan pada aku. Tapi bukan cerita mulutnya yang ingin aku jadikan intipati tulisan ini, sebaliknya pengalaman aku sendiri. Yang aku nampak dengan mata aku sendiri.

Tiba-tiba, datang dua orang wanita berbaju hitam. Pakaiannya macam biasa. Sesuai dengan pakaian di situ. Seorang tu aku agak usianya 25 tahun dan seorang lagi aku agak 50an. Keduanya datang kearah aku. Yang muda tu, pakaiannya mendedahkan lurah yang memang saiznya agak besar. (Malu aku menaip). Aku tanya Peah, siapa dua orang ni. Peah jawab mereka berdua anak beranak. Anaknya lahir di sini. Dan meneruskan karier ibunya. Aku tanya pula si Anding, laku lagi ke perempuan tua tu. Anding tak menjawab sambil menggelengkan kepala dan mencebik bibirnya. Aduh. Berat kepala aku nak terima. Tapi nampaknya inilah hakikat dunia.

Sesekali mata aku memandang pasangan anak-beranak tu. Melihat gelagat ‘bisnes tak laku’. Bukanlah galmour pun yang dicari kat sini. Peah pun pernah beritahu aku gaji pun murah je. Tak sampai RM 1000 pun. RM 700 pun belum tentu. Sebulan.

Teringat aku ketika awal-awal aku memasuki dunia malam Jalan Wong Ah Jang ini, aku berborak dengan Peah. Niatnya setelah mebaca isi kandungan Mastika, aku ingin melihat dengan mata kepala aku sendiri. Melihat mengapa masih tiada tindakan sepatutnya diambil. Dan di datangi seorang perempuan muda yang memang aku tak mampu nak nafikan kecantikan bentuk badan dan rupa parasnya serta seksinya. Bersama dia ada seorang perempuan tua yang berkebaya dan batik sambil mendukung seorang anak yang berusia kira-kira 2 bulan. Macam mana aku tau 2 bulan, nanti aku bagitau. Si muda tu pula memimpin tangan seorang lagi kanak-kanak. Aku tak dapat nak pastikan pula jantinanya. Baik, terus dengan kisah ni. Aku tanya Peah, siapa ni. Peah jawab ni pun ‘businesswomen’ kat sini gak. Dua-dua beranak. Nak ditambahkan sedih lagi, bayi yang dalam dukungan si mak cik tua tu adalah cucunya. Ibunya perempuan muda itu. Umur si perempuan muda itu baru 21 tahun. Tetapi anaknya 7. Dan bayi tu baru saja lahir dan katanya dia masih dalam pantang. Terkejut aku dengar. Siapalah bapa bayi ni nanti? Siapa wali dia nanti? Kalau dia masih berada di sini, mana dia nak cari sinar hidupnya lepas ni?

Itu kali pertama dan terkahir aku nampak mereka. Selepas ini entah ke mana pula.

Sedang berborak, Anding ajak aku masuk satu kelab. Aku dah cakap yang aku tak masuk kelab-kelab ni. Cuma tengok dari luar sahaja. Tapi cadangan itu seakan paksaan dari dia. Maka aku ekori perjalanan dia. Sampai ke pintu kelab, aku memanjangkan leher melihat kedalam. Lenyapnya Anding di balik pintu, aku bergegas kembali ke kedai satenya. Meneruskan agenda malam dengan Peah. Aku terpaksa berlari-lari anak kerana pakaianku iaitu jeans dan jaket hitam membuatkan org melihatku seperti melihat polis berpakaian preman.

Satu gambaran jelas tentang apa yang ada di dalam kelab itu. Aku lihat semua namun sekelip mata. Perempuan di sana macam mana pakaiannya, apa yang berlaku di bar itu. Aku tak rasa nak tulis semua tu. Tentu yang membaca dapat gambaran sendiri.

Setelah beberapa ketika, Anding keluar dan membebel dekat aku. Puncanya, kenapa aku tak masuk. Memang tempat itu bukan tempat aku. Sekadar aku ingin melihat dan kenal akan kehidupan malam yang ramai sangat orang gila-gilakan ni.

Terus, hampir jam 1 pagi. Datang seorang perempuan muda yang cantik. Suaranya serak. Bajunya menampakkan lengan, separuh dada, 3 inci di atas dan bawah pusat. Seluar jeans yang dipakai rendah dari pusat dan selabuh hanya separas sepertiga paha. Dia memesan sate RM 15. Sambil itu aku pandag atas bawah, atas bawah, atas bawah. Duduknya pula betul-betul di depan aku. Malam itu, untuk kali pertama aku goyah. Aku cuba memulakan perbualan. Ku tanya namanya, Apple dia jawab. Sekali Peah membisikku dan berkata nama sebenarnya Ana. Asal Sarawak. Bermacam-macam soalan aku tanya. Setiap satunya dia jawab sepatah. Aku tahu kerana soalanku tidak menjurus kearah perniagaannya, maka sebab itu dia tidak berminat.

Apple tadi pun pergi setelah satenya siap dibungkus. Aku tanya pula si Anding, berapa bayaran satu malam servis dan macam mana? Anding kata tak sampai RM 100 semalam. Ngomel dia pula, “Nilah pelacur Melayu bodoh. Kalau Cina atau bangsa lain tu boleh dapat dekat RM 500 sekali servis”. Bandingnya dengan suasana KL. Berbanding KL, kat sinilah paling ramai pelacur Melayu dengan harga yang murah. Aku tak dapat nk tuliskan macam mana cara untuk deal servis tu. Supaya tiada orang lelaki yang baca tahu macam mana nak buat dan buat. Tapi, caranya memang mudah. Janji ada wang.

Bosan melepak, orang pun kurang datang ke kedainya, Anding mengajak aku berjalan kaki pula. Menyeberang kedai-kedai di situ, aku beberapa kali Anding singgah bertanya orang-orang di sini tentang ‘bisnes’ mereka. Aku rasakan tentu dia ni ramai kenalan di sini. Terus berjalan, melewati deretan bangunan. Terjumpa pula kelompok yang ‘separuh-separuh’. Suara macam lelaki tapi badan macam perempuan. Cuma kalau dilihat, iman aku pun boleh goyang. Nasib baik takde apa yang terjadi. Aku dan si anding menyeberang jalan. Melihat suasana seberang pula. Dia menerangkan padaku bahwa wanita-wanita yang aku nampak yang ada berpeleseran di sekitar tempat aku berjalan ini adalah golongan ‘businesswoman’ waktu malam. Dengan reaksi aku yang amat terkejut, aku bertanya, tiada apa tindakan ke? Anding senyum sahaja. Aku terkejut kerana aku fikir semua kat situ kaki lepak saja sebelum ni. Rupanya butterfly juga. Ramainya. Musnah Kuantan daerahku.

Aku menyeberang jalan besar pula. Melihat bapok-bapok di sekunyit. Tiba-tiba aku terdengar bunyi kereta berlanggar. Aku melihat di jalan raya, tiada pula kemalangan. Puas mencari aku tak jumpa puncanya. Aku dan Anding meneruskan perjalanan malamku. Sampai sahaja seberang jalan, sekali lagi aku terkejut, sebuah kereta Kenari melanggar sebuah Proton Waja secara berulang-ulang. Teruk, kemek sudah bumper kereta tu. Wanita yang memandu Kenari itu masih lagi ‘reverse’ keretanya dan kemudian menekan minyak sekuat hait dan melanggar Waja itu. Puas orang sekeliling cuba menenteramkannya. Namun dia berdegil. Selebihnya sekadar menelefon polis sahaja. Ada pula beberapa orang yang menyuruh aku pergi mengawal keadaan kerana aku sekadar berdiri di tepi dan tidak mahu memecahkan penyamaran aku. Maklumlah, pakaian aku tadi seperti seorang preman. Aku hanya berdiam diri, tak mahu masuk campur tentang masalah di sini. Seketika, turun seorang lelaki Cina dari tingkat atas sambil sedang cuba membutangkan bajunya. Aku dapat agak apa yang berlaku di situ sebenarnya. Anding memberitahuku siapa lelaki ini. Ya, bapak ayam kat sini. Tapi terang Anding lagi, laki bini ni ‘business partner’.

Polis datang. Masa tu bapok-bapok keliling aku pun borak-borak. Melihat sahaja situasi tu. Ada yang ambil nombor plat kereta tu. Untuk nombor ekor agaknya. Malangnya, itu bukan cara aku. Ahaks…

Aku rasakan malam itu dah terlalu berat untuk aku terima. Aku pun berjalan ke kedai temanku tadi. Dan terus meminta diri untuk pulang. Terlalu berat untuk aku fikirkan apa yang aku telah lalui malam ni.

Terdetik dari saat aku pertama kali melihat suasana malam di Kuantan ini, sehingga sekarang. Aku masih tertanya-tanya, tiada tindakan tegaskah yang diambil bagi mengatasi masalah ni. Hendak aku siasat semuanya, aku tidak mampu. Aku hanyalah seorang remaja yang sedang mencari pengalaman hidup, bukan untuk ku amalkan, untuk aku sedar bahawa aku perlu hindari.

-safwan-

Teman Tapi Mesra...


Fauzah, namanya ringkas...
aku kenali wanita ini di Kem 7 RRD Mentakab...
semasa menghadiri kem tahunan rejimen 515 askar wataniah...
tiba-tiba satu petang yang terik dan kering...
berdepan dengan markas batalion...
aku terpandang seorang pranita berbaju hijau no 4B lengkap...
senyum...
aku tegur dan sapaan ku berbalas satu senyuman...
aku suka senyuman itu...
itulah kali pertama aku kenali Fauzah...
dan kali itu jugalah aku suka melihat senyumannya...

suatu petang di medan...
ketika semua sedang membuat persiapan untuk membuat serangan akhir...
petang yang sudahpun menjemput bulan menandakan senja berlabuh...
menaiki 3 tan untuk kembali ke tapak parameter...
sekali lagi aku melihat dia....
menagis teresak-esak...
dengan muka yang merah hampir meletus sebuah kemarahan...
dan zikir dan tahmid yang diucap berulang-ulang...
terasa salah untuk menyapa...
terasa sombong sangat pula untuk terlalu mendiamkan diri...
aku memilih untuk menyapanya...
dan ia tamat begitu sahaja...
bila aku terasa lemah dan tak mampu berbuat apa-apa untuknya...

sekembalinya di kem 515 yang ketika itu di jalan ampang...
hari terakhir sebelum semua kami berangkat pulang ke rumah...
aku temuinya sekali lagi dengan senyuman...
sempat bertukar no telefon dan emel...
aku lihat di idnya...
"p###_j#84"...
tua dari aku rupanya...
entah agak terasa hancur juga hati membacanya...
tapi atas dasar sebuah persahabatan, aku layankan saja...

dari hari itu, wanita inilah teman aku di kala aku sedih atau marah...
sesekali malu pula dengannya...
terlalu banyak yang aku kongsikan dengannya....
tapi untuk seorang lelaki yang dahagakan kasih sayang seorang wanita...
aku rasa situasi ini memang sepatutnya aku duga...

hari ini...
petang tadi...
untuk sekadar bertanyakan khabar...
kerana aku rindukan suaranya...
aku dikejutkan dengan tulisannya...
dia berdepan dengan satu lagi masalah...
aku terasa tertampar...
sekali lagi aku tak mampu berbuat apa-apa...
betapa aku rasa kini...
aku sangat-sangat tak sesuai dengan wanita berkerjaya macam dia...
apapun...
doaku sentiasa bersamanya...

-safwan-